Penyusunan Sketsa Website Dengan Teknik Desain sprint
Halo guys kembali lagi diblog kesayangan kita. dikesempatan kali ini saya akan membahas tentang Desain sprint.
Semakin cepat produk bisa dibuat, semakin cepat Anda bisa menjualnya. Namun, menciptakan produk tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada saja kendalanya, mulai dari memastikan produk sesuai kebutuhan pasar sampai mengelola sumber daya untuk pembuatan produk.
Lalu, bagaimana membuat produk dengan cepat, hemat dan disukai konsumen,
ya? Nah, Design Sprint bisa menjadi teknik yang layak Anda coba. Apa itu
Design Sprint?
Artikel kami kali ini akan menjelaskan metode Design Sprint dengan
lengkap. Jadi, Anda bisa menggunakannya untuk membuat produk Anda dengan lebih
efektif. Yuk, simak pembahasannya!
APA ITU DESAIN SPRINT
Design Sprint adalah proses menciptakan produk dengan
cepat dalam waktu lima hari. Menggunakan design sprint, Anda dapat membuat
rencana pembuatan produk sebagai berikut:
- Senin:
memahami masalah yang terjadi ketika akan membuat sebuah produk
- Selasa:
memikirkan solusi dari masalah tersebut untuk membuat produk yang terbaik
- Rabu:
memilih salah satu solusi dari berbagai pilihan yang didiskusikan dalam
tim
- Kamis:
menciptakan produk sesuai dengan solusi terbaik
- Jumat:
menguji produk yang sudah diciptakan ke konsumen
Tentunya, dalam lima hari tersebut, Anda belum membuat
sebuah produk akhir siap jual. Namun, masih sebatas produk awal yang siap
dikembangkan.
Tujuan menggunakan Design Sprint adalah produk Anda bisa
dibuat lebih cepat dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Jadi, Anda memulai dengan ide dan memvalidasi ide
tersebut dengan melakukan ujicoba awal. Lalu, mengembangkannya berdasar reaksi
pasar atas produk tersebut.
Design Sprint memang cukup efektif untuk menciptakan
produk unggulan secara hemat dan efisien. Tak heran, teknik ini banyak
digunakan perusahaan di dunia seperti Airbnb, Lego, McKinsey hingga Universitas
Stanford.
Umumnya, saat Design Sprint, Anda membutuhkan tim dengan
peran berbeda sesuai dengan skala bisnis yang Anda jalankan, yaitu:
- Pengambil
keputusan — CEO, kepala departemen,
manager, atau orang yang mampu memimpin tim
- Fasilitator — Mengawasi jalannya Design Sprint dan memastikan agar
semua orang menjalankan perannya dengan baik
- Seksi
pemasaran — Mempromosikan dan menyebarkan
prototipe ke calon konsumen
- Customer
service — Rutin berinteraksi dengan
konsumen dan mencatat semua feedback
- Pembuat
produk — Mendesain dan membuat
prototipe produk sesuai tujuan Design Sprint
- Bendahara — Menghitung pengeluaran selama Design Sprint dan
memperkirakan profit yang didapatkan dari prototipe-nya.
Metode Design Sprint
Setelah
melakukan pembagian tugas di atas, gunakan metode Design Sprint di bawah ini
untuk mulai menciptakan produk Anda:
1.
Hari Senin: Pahami (Understand)
Di hari
pertama Design Sprint, Anda berfokus untuk mengumpulkan informasi tentang
masalah pada produk. Misalnya, tujuan produk, masalah yang dihadapi konsumen,
memilih target pasar, hingga kapasitas perusahaan
Anda.
Lalu, tim Anda
perlu membuat daftar pertanyaan yang relevan dengan masalah di atas.
Sebagai
contoh, perusahaan Anda ingin membuat website toko online. Beberapa pertanyaan
yang bisa dibuat adalah:
- Apa nama domain website-nya?
- Ingin menggunakan paket
hosting apa?
- Budget berapa?
- Fitur apa saja yang harus
dipasang?
- Desainnya bagaimana?
- Sistem pembayaran bagaimana?
- Apakah konsumen bisa
bertanya langsung lewat website?
- Kalau bisa, apakah CS-nya
sama dengan via telepon?
- Siapa yang akan mengurusi
maintenance website?
Semua
pertanyaan tersebut nantinya akan dijawab dan dikembangkan di hari kedua.
2.
Hari Selasa: Kembangkan (Diverge)
Metode Design
Sprint di hari kedua adalah mengembangkan ide dengan menjawab semua pertanyaan
di hari sebelumnya. Satu pertanyaan bisa memiliki banyak jawaban.
Misalnya,
pertanyaan “Ingin menggunakan paket hosting apa?”. Jawabannya bisa “Shared
Hosting atau Cloud Hosting.” Lalu, Anda bisa kembangkan lagi (break down)
seperti ini:
- Shared Hosting
– Kelebihan:
harga murah dan penggunaan mudah. Jadi, bisa menghemat budget dan tak harus
repot maintenance rutin.
– Kekurangan: sumber daya terbatas dan tak bisa menampung terlalu banyak
pengunjung. Jadi, kemungkinan website akan lambat saat puncak diskon
besar-besaran.
- Cloud Hosting
– Kelebihan:
sumber daya besar, sehingga tak perlu was-was website lambat.
– Kekurangan:
harga lebih mahal dari Shared Hosting dan sangat mepet dengan budget.
Teruslah
kembangkan jawaban Anda sesuai dengan informasi yang dimiliki. Setiap orang
mendapat kesempatan sama untuk ikut memberikan ide saat melakukan Design
Sprint.
3.
Hari Rabu: Putuskan (Decide)
Dari berbagai
jawaban yang dikumpulkan, Anda bisa memilih jawaban terbaik. Di tahap ini, Anda
bisa melakukan Speed Critique, yaitu upaya mengkritik setiap jawaban secara
cepat (tiga menit). Tujuannya, membuat diskusi lebih efektif dengan menghindari
debat kusir.
Setelah
memilih jawaban terbaik, jalankan keputusan yang dibuat. Menggunakan contoh
toko online, Anda bisa mulai untuk:
- Membeli hosting dan domain
niagahostertoko.com di penyedia hosting yang disepakati.
- Memilih platform untuk toko
online tersebut, misalnya menggunakan WordPress.
- Memilih tema GeneratePress karena ringan
- Memilih WooCommerce sebagai platform toko
online karena kemudahan integrasinya
- Membuat sketsa/rancangan
halaman produk toko online
- Dan seterusnya
4. Hari Kamis: Membuat Produk (Prototype)
Metode Design
Sprint yang keempat adalah menciptakan produk menggunakan rancangan awal yang
sudah diputuskan sebelumnya. Misalnya, dari sketsa yang sudah dibuat.
Tahap Design
Sprint di hari Kamis ini memang akan lebih banyak fokus pada tugas dari pembuat
produk. Semua aspek produk yang awalnya berupa ide akan diwujudkan secara nyata
dan detail sesuai bahasan di hari-hari sebelumnya.
Pada contoh
toko online, Anda dan tim sudah harus memastikan menu utama di halaman produk
sudah siap. Selain itu, Anda perlu mengecek apakah muncul error dari input
produk yang dilakukan. Intinya, semua masalah yang ditemukan, harus sudah mampu
diatasi dengan baik.
Sementara itu,
anggota tim yang tidak membuat produk, bisa mengerjakan kegiatan lain untuk
mendukung pengembangan produk. Misalnya, bagian pemasaran mulai menghubungi
calon konsumen untuk mencoba produk setelah produk awal jadi.
5.
Hari Jumat: Validasi (Validate)
Metode Design
Sprint yang terakhir adalah menguji produk langsung ke calon konsumen melalui
interview.
Anda bisa
mengajukan pertanyaan seperti:
- Apakah website mudah
digunakan?
- Apakah ada fitur yang
mengganggu?
- Apakah loadingnya cukup
cepat?
- Apakah tampilannya menarik?
- Bagaimana kesan umum yang
didapatkan?
Jangan lupa
mencatat dan merekam interaksi dalam tahap pengujian tersebut sesuai kebutuhan
review produk nantinya.
Manfaat
Design Sprint
Selain
mampu membantu Anda menciptakan produk dengan cepat, berikut ini adalah lima
manfaat Design Sprint:
1. Mengurangi Risiko Bisnis
Dengan design
Sprint, risiko bisnis Anda bisa dikurangi. Sebab, Anda terhindar dari
menciptakan produk yang tidak diinginkan pasar.
Melalui produk
prototipe, Anda bisa melakukan ujicoba dulu, sebelum membuat produknya dalam
jumlah banyak. Jadi, tak banyak waktu, tenaga, dan uang yang terbuang
percuma,
kan?
2. Mendorong Inovasi
Design Sprint
memungkinan semua anggota tim Anda memberikan ide. Dengan begitu, inovasi untuk
pengembangan produk jadi lebih mudah dan kreativitas tim Anda juga berkembang.
Ketika
menggunakan Design Sprint, Anda tak perlu khawatir dengan senioritas, hirarki
perusahaan, dan semacamnya. Sebab, fokus utamanya adalah membuat produk terbaik
yang paling dibutuhkan konsumen Anda.
3. Mengetahui
Target Pasar dengan Tepat dan Cepat
Anda tentu
sudah menentukan target pasar ketika akan menjual produk. Tapi, apakah itu
merupakan target pasar yang tepat? Untuk menemukan jawabannya, Anda harus
memastikannya dengan pengujian.
Nah, Design
Sprint mendorong Anda untuk terus melakukan validasi ide dengan cepat. Jadi,
Anda bisa tahu apakah produk tersebut memang diinginkan oleh target pasar Anda.
4. Meningkatkan Kerjasama Tim
Design Sprint
mengharuskan semua anggota tim berpartisipasi dari hari pertama sampai hari
kelima. Hal tersebut tentu bisa meningkatkan kerjasama mereka untuk memecahkan
masalah bersama.
5. Mengetahui Apa
yang Harus Dilakukan Selanjutnya
Design Sprint
membantu Anda mendapatkan informasi tentang produk apa yang diinginkan
konsumen. Anda jadi bisa menentukan mana fitur yang harus ditambahkan,
diperbaiki, bahkan dihapus. Dengan begitu, Anda akan mempunyai rencana jelas
tentang apa yang harus dilakukan berikutnya.
Siap Melakukan Design Sprint?
Ternyata,
Design Sprint merupakan teknik yang luar biasa, bukan? Teknik ini
mendorong Anda memanfaatkan lima hari dengan efektif untuk:
- Menciptakan produk lebih baik
- Mengetahui target pasar lebih tepat
- Meningkatkan kerjasama tim lebih solid
Design Sprint
perlu Anda coba dalam proses pembuatan produk untuk bisnis Anda. Dengan
menciptakan produk terbaik dengan cepat, Anda tentu lebih bisa memenangkan
persaingan bisnis, kan?
Selain menerapkan Design Sprint, ada banyak tips lain untuk membuat bisnis makin cuan. Kami sudah merangkumnya dalam ebook Kiat Sukses Bisnis Online. Ebook ini akan memandu Anda langkah demi langkah menghasilkan uang dari bisnis online. Menariknya, Anda bisa mendownloadnya gratis!
Blogg ini saya buat untuk memenuhi Tugas UTS dasar pemograman Frontend, mohon maaf apabila ada kesalahan.
Komentar
Posting Komentar